"Pentingnya Mengatur Jarak Kehamilan"
Dear Bunda sila simak
info ini "Pentingnya Mengatur Jarak Kehamilan"
Bagi perempuan yang melahirkan normal, jarak kehamilan
sebenarnya bergantung pada kesepakatan suami istri itu sendiri. Apakah sudah
siap untuk kembali mengasuh anak yang jaraknya berdekatan atau tidak. Bahkan
jika ingin langsung hamil kembali, secara medis diperbolehkan. Hanya saja
disarankan, kehamilan berikutnya diatur pada saat si kecil sudah berusia 2
hingga 5 tahun agar kebutuhan psikologis anak sudah terpenuhi. Dengan demikian
ia dapat menerima adiknya dengan lebih siap.
Sedangkan bagi ibu pascabersalin Caesar, jarak ideal
untuk kembali hamil sekitar 18 bulan. Rentang waktu ini diperlukan untuk
memberi kesempatan pada ibu agar dapat melahirkan normal, jika syarat-syarat
untuk melahirkan normal terpenuhi. Untuk itu, sebelumnya ibu akan menjalani
semacam skoring tes kemampuan mengenai dapat tidaknya ibu melahirkan normal
(vaginal birth after caesarean scores).
Jarak kehamilan yang berdekatan (di bawah rentang
waktu 18 bulan) amat tidak disarankan karena berisiko tinggi. Luka jahitan yang
baru sembuh dapat teregang kembali akibat kehamilan. Apalagi pada teknik Caesar
-dengan membuka lapisan bawah rahim- membutuhkan waktu penyembuhan yang lama.
Setelah operasi, lokasi daerah tempat irisan
operasi tersebut umumnya dapat menjadi lebih tipis dari sebelumnya (< 3 mm).
Bila ibu dalam waktu dekat kembali melahirkan, apalagi jika bayinya besar,
bekas jahitan yang tipis tersebut akan teregang dan berisiko sobek tanpa
ketahuan (silence rupture).
Gejala yang muncul hanyalah berupa
kontraksi-kontraksi ringan-sedang. Maka itulah, bagi ibu hamil yang pernah
menjalani Caesar (apalagi jika lebih dari dua kali) perlu diwaspadai jika
mengalami kontraksi pada usia-usia kehamilan mendekati hamil tua (kurang lebih
36 minggu).
Mengapa bisa terjadi sundulan (baru melahirkan
namun sudah hamil lagi)?
Sebenarnya begitu masa nifas usai, ibu dapat
langsung mengalami menstruasi kembali, meskipun masih dalam periode pemberian
ASI eksklusif selama 6 bulan. Saat itu sebenarnya masa subur sudah berjalan
normal kembali. Semenjak itulah hubungan intim dapat membuahkan kehamilan.
KB alami bisa dilakukan dengan cara menyusui secara
terus-menerus selama 6 bulan pascabersalin (ASI eksklusif). Proses laktasi atau
menyusui akan menekan hormon estrogen sehingga indung telur tidak terpicu untuk
mematangkan sel-sel telur dan memulai siklus menstruasi yang baru.
Namun begitu produksi ASI sudah berkurang (atau ibu
sudah tak lagi lancar menyusui) maka hormon estrogen akan terpicu dan memacu
indung telur untuk mematangkan sel-sel telurnya. Saat terjadi hubungan seksual
dan bila sperma masuk membuahi sel telur ibu yang sudah matang, kehamilan
sangat mungkin terjadi.
sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar