BLOG MERUPAKAN PENGALAMAN PRIBADI DAN KUMPULAN ARTIKEL DARI BEBERAPA MEDIA YANG TELAH DIBACA DAN SEBAGAI SIMPANAN SERTA" SHARING" KEPADA PARA IBU..SEMOGA BERMANFAAT....:)
Rabu, 10 April 2013
Tips Merawat Anak yang Terkena Cacar Air
Tips Merawat Anak yang
Terkena Cacar Air
Cacar air yang sangat menular dan disebabkan virus
varisela zoster ini menyerang kulit dengan membentuk luka yang berisi cairan.
Bagaimana merawat anak yang terkena cacar air?
1. Segera ke dokter untuk memastikan anak menderita
cacar air atau bukan.
2. Perawatan penderita sebaiknya dilakukan oleh
orang yang sudah pernah terjangkit cacar air. Biasanya, penderita yang sudah
terkena cacar air akan kebal terhadap penyakit tersebut.
3. Anak boleh ditemui, tetapi jangan terlalu dekat
jaraknya, sehingga napasnya tidak terhirup.
4. Pisahkan barang-barang yang digunakannya,
seperti baju, handuk, piring, gelas, sisir, atau peralatan lain. Bersihkan
peralatan tersebut secara terpisah. Tempatkan pula penderita dalam tempat tidur
terpisah, ganti seprai setiap hari.
5. Jaga kualitas dan kuantitas makanan anak. Beri
makanan yang tinggi kalori dan protein, juga makanan sumber vitamin dan
mineral.
6. Istirahat yang cukup. Jangan biarkan anak keluar
rumah selagi bintil cacar air masih dan terus timbul.
7. Minta anak untuk tidak menggaruk bintil yang
gatal. Potong kukunya, atau pakaikan sarung tangan untuk mengurangi akibat
garukan. Cairan di dalam bintil sifatnya menular. Selain itu, jika terjadi
infeksi pada luka tersebut, penyembuhannya akan lebih sulit, dan meninggalkan
bekas (kropeng).
8. Oleskan obat gatal, seperti bedak calamine,
untuk mengurangi gatal dan mempercepat proses pengeringan luka.
8. Minta anak mandi dengan sabun antiseptik dan
ganti baju setiap hari.
9. Perhatikan kondisi dan suhu tubuh anak setiap
hari. Bila perlu, penderita diberi obat penurun panas untuk meredakan demam.
10. Waspada kondisi darurat. Segeralah kembali ke
dokter bila:
- Bintil (vesikel) terinfeksi kuman, misalnya
berwarna merah, bengkak, bernanah.
- Anak demam tinggi, sakit kepala, muntah, atau
gatal yang tidak hilang-hilang, saat bintil-bintil sudah menyebar ke seluruh
tubuh dan keadaan anak mulai membaik.
Pencegahan. Untuk mencegah kemungkinan terkena atau
tertular cacar air, dapat diberikan vaksinasi. Kalaupun kena setelah vaksinasi,
biasanya tidak sampai parah.
Vaksinasi sebaiknya diberikan pada usia satu tahun
ke atas, karena pada usia ini bayi sudah tak lagi memiliki kekebalan tubuh dari
ibunya. Daya lindung vaksin ini bisa mencapai 97%, dan dapat diulang saat anak
berumur 5 tahun.
Bunda Silahkan di Share yah :)
sumber ; Ayahbunda
Mengatasi Prilaku Marah Balita
Pengertian,
Sebab dan Cara Mengatasi Temper Tantrum >semoga bermanfaat ya bunda :)
Pengertian temper tantrum adalah perilaku marah pada
anak-anak prasekolah. Mereka mengekspresikan kemarahan mereka dengan berbaring
di lantai, menendang, berteriak, dan kadang-kadang menahan napas mereka.
Tantrum yang alami, terjadi pada anak-anak yang belum mampu menggunakan
kata-kata untuk mengekspresikan rasa frustrasi mereka, karena tidak
terpenuhinya keinginan mereka.
Tantrum biasanya terjadi pada usia 2 dan 3 tahun, akan
mulai menurun pada usia 4 tahun. Mereka biasanya mengalami ini dalam waktu satu
tahun. 23 sampai 83 persen dari anak usia 2 hingga 4 tahun pernah mengalami
temper tantrum.
Kebanyakan anak-anak membuat ulah di tempat tertentu
dan juga dengan orang tertentu. Mereka biasanya akan melakukan hal ini ketika
mereka tahu ada larangan “tidak” untuk sesuatu yang dia ingin lakukan. Ketika
anggota keluarga yang lain menanggapi tantrum dengan sikap kasar dan bahkan
sampai memukul, maka masalah akan meningkat. Mengamuk biasanya akan berhenti
bila anak mendapat apa yang diinginkan. Tingkat kemarahan anak tergantung
bagaimana besarnya energi anak dan juga kesabaran orang tua.
Ada banyak sebab temper tantrum. Beberapa penyebab
adalah indikator masalah keluarga: disiplin yang tidak konsisten, mengkritik
terlalu banyak, orang tua yang terlalu protektif atau lalai, anak-anak tidak
memiliki cukup cinta dan perhatian dari orangtua mereka, masalah dengan
pernikahan, gangguan bermain, baik untuk masalah emosional orang tua, pertemuan
orang asing, persaingan dengan saudara atau saudari, memiliki masalah dengan
bicara, dan penyakit atau sakit. Penyebab umum lainnya termasuk karena rasa
lapar atau lelah.
Anak yang sedang marah sering mengalami masalah lain
seperti mengisap jempol, membenturkan kepala, membasahi tempat tidur dan sulit
tidur. Jika perilaku ini terjadi, atau jika anak Anda marah lebih dari 15 menit
atau terjadi lebih dari tiga kali sehari, carilah bantuan dari seorang tenaga
ahli seperti psikolog anak.
Orang tua dapat belajar bagaimana memelihara dan
menegakkan disiplin secara efektif. Terlalu permisif dengan disiplin yang
longgar membuat segala sesuatu harus dipenuhi. Sebaliknya, terlalu otoriter
tidak baik dalam pengasuhan anak, coba sekali-kali gunakan gaya pengasuhan
dengan lebih mendengarkan suara anak. Gaya pengasuhan otoriter adalah gaya
pengasuhan yang belum mengakui hak-hak anak. Intinya adalah keseimbangan dalam
pengasuhan, kapan orangtua perlu bertindak disiplin dan kapan perlu
mendengarkan keinginan dan hak anak.
Dikutip dari Children’s Hospital of Philadelphia,
berikut ini adalah petunjuk yang paling tepat dan bermanfaat tentang cara
mengatasi temper tantrum:
1. Tetap tenang.
2. Terus lakukan kegiatan anda. Abaikan anak sampai dia
lebih tenang dan tunjukkan aturan yang sudah disepakati bersama.
3. Jangan memukul anak Anda. Lebih baik mendekapnya
dalam pelukan sampai ia tenang.
4. Cobalah untuk menemukan alasan kemarahan anak Anda.
5. Jangan menyerah pada kemarahan anak. Ketika orang
tua menyerah, anak-anak belajar untuk menggunakan perilaku yang sama ketika
mereka menginginkan sesuatu.
6. Jangan membujuk anak Anda dengan imbalan yang lain
untuk menghentikan kemarahannya. Anak akan belajar untuk mendapatkan imbalan.
7. Arahkan perhatian anak pada sesuatu yang lain.
8. Singkirkan benda-benda yang berpotensi berbahaya
dari anak Anda.
9. Berikan pujian dan penghargaan perilaku bila tantrum
telah selesai.
10 Tetap jaga komunikasi terbuka dengan anak Anda.
Silahkan dishare ya bunda :)
sumber : Psikologi Zone
PERAN AYAH UNTUK BALITA
Bunda sudah tahukah 5 Peran
Ayah Dalam Hidup Balita
Peran ayah dalam hidup balita tak kalah pentingnya dengan peran ibu. Tidak hanya soal materi, ayah pun turut berperan dalam mengembangkan kepribadian dan psikologi anak. Tak heran, ada saat-saat di mana balita lebih mencari ayahnya ketimbang ibunya.
Ada beberapa karakteristik ayah yang memiliki peran penting dalam hidup seorang anak yang berbeda dari ibu. Ini jugalah yang menjadi alasam mengapa ayah harus semakin mengeratkan hubungan atau bonding dengan balita. Dalam hidup balita, ayah berperan sebagai:
1. Penyelesai masalah. Ayah bisa menunjukkan kepada balita ada banyak cara mengambil keputusan dan mengajarkannya menghadapi konsekuensi dari tindakan dan keputusannya. Jika balita bisa dan terbiasa mengambil keputusan dengan tepat, maka ia tidak akan menjadi anak yang agresif.
2. Teman bermain. Ayahlah jagonya berkegiatan fisik yang menguras energi! Permainan fisik tidak hanya melatih otot dan koordinasi tapi bisa digunakan untuk mengajarkan aturan, seperti bermain secara bergantian, dan sebagainya.
3. Pembimbing atau pemandu. Ayah bisa mengajarkan perilaku yang baik, membantu anak membedakan benar-salah, membiarkan balita mengalami dan merasakan konsekuensi dari perbuatan mereka. Ayah harus seimbang antara mengoreksi perbuatan yang tidak baik dan menyemangati anak dengan pujian bila balita berperilaku baik.
4. Penyedia. Ingatlah, bahwa ayah juga bertanggung jawab dalam pengasuhan anak. Bila ayah hanya berperan sebagai pencari uang, ayah akan terjebak dalam rutinitas pekerjaannya dan tidak bisa mengembangkan diri.
5. Mempersiapkan masa depan. Ayah harus terlibat dalam mempersiapkan anak menghadapi dunia luar, termasuk melindungi anak saat dibutuhkan.
Bun, karena peran ayah juga begitu penting bagi anak silahkan satukan visi dan misi untuk menciptakan mimpi masa depan dan pribadi anak yg baik..berkat kerjasama kedua orang tualah maka anak akan menjadi sosok yg sempurna untuk keluarga, silahkan dishare kepara ayah yah :)
sumber ; Ayahbunda
Peran ayah dalam hidup balita tak kalah pentingnya dengan peran ibu. Tidak hanya soal materi, ayah pun turut berperan dalam mengembangkan kepribadian dan psikologi anak. Tak heran, ada saat-saat di mana balita lebih mencari ayahnya ketimbang ibunya.
Ada beberapa karakteristik ayah yang memiliki peran penting dalam hidup seorang anak yang berbeda dari ibu. Ini jugalah yang menjadi alasam mengapa ayah harus semakin mengeratkan hubungan atau bonding dengan balita. Dalam hidup balita, ayah berperan sebagai:
1. Penyelesai masalah. Ayah bisa menunjukkan kepada balita ada banyak cara mengambil keputusan dan mengajarkannya menghadapi konsekuensi dari tindakan dan keputusannya. Jika balita bisa dan terbiasa mengambil keputusan dengan tepat, maka ia tidak akan menjadi anak yang agresif.
2. Teman bermain. Ayahlah jagonya berkegiatan fisik yang menguras energi! Permainan fisik tidak hanya melatih otot dan koordinasi tapi bisa digunakan untuk mengajarkan aturan, seperti bermain secara bergantian, dan sebagainya.
3. Pembimbing atau pemandu. Ayah bisa mengajarkan perilaku yang baik, membantu anak membedakan benar-salah, membiarkan balita mengalami dan merasakan konsekuensi dari perbuatan mereka. Ayah harus seimbang antara mengoreksi perbuatan yang tidak baik dan menyemangati anak dengan pujian bila balita berperilaku baik.
4. Penyedia. Ingatlah, bahwa ayah juga bertanggung jawab dalam pengasuhan anak. Bila ayah hanya berperan sebagai pencari uang, ayah akan terjebak dalam rutinitas pekerjaannya dan tidak bisa mengembangkan diri.
5. Mempersiapkan masa depan. Ayah harus terlibat dalam mempersiapkan anak menghadapi dunia luar, termasuk melindungi anak saat dibutuhkan.
Bun, karena peran ayah juga begitu penting bagi anak silahkan satukan visi dan misi untuk menciptakan mimpi masa depan dan pribadi anak yg baik..berkat kerjasama kedua orang tualah maka anak akan menjadi sosok yg sempurna untuk keluarga, silahkan dishare kepara ayah yah :)
sumber ; Ayahbunda
Senin, 08 April 2013
ciri sekolah yang baik
Apakah si kecil sudah menjelang masuk ke PreSchool? Salah satu ciri dari preschool berkualitas adalah, menetapkan open door policy. Yaitu, tempat tersebut memiliki kebijakan bahwa orang tua boleh masuk ke area sekolah dan membebaskan mereka untuk bertemu dengan anak maupun guru...
PISANG KUAH, Menu sehat pas diberikan saat anak diare
PISANG KUAH, Menu sehat pas diberikan saat anak diare
Pisang mengandung pektin yang membantu penyerapan air. Untuk si 6-9 bulan.sangat mudah membuatnya bunda :)
Bahan:
2 buah pisang ambon, kupas, potong dadu kecil
250 cc air
1/4 sendok teh kayumanis
Cara membuat:
1. Rebus pisang bersama air dan kayumanis. Aduk hingga mendidih dan gula larut. Angkat.
2. Sisihkan pisang dari kuahnya, haluskan dengan saringan. Tuang ke dalam mangkuk, siram dengan kuahnya.
Untuk 2 porsi
Kalori per porsi: 83 kalori
sumber : Ayahbunda
PISANG KUAH, Menu sehat pas diberikan saat anak diare
Pisang mengandung pektin yang membantu penyerapan air. Untuk si 6-9 bulan.sangat mudah membuatnya bunda :)
Bahan:
2 buah pisang ambon, kupas, potong dadu kecil
250 cc air
1/4 sendok teh kayumanis
Cara membuat:
1. Rebus pisang bersama air dan kayumanis. Aduk hingga mendidih dan gula larut. Angkat.
2. Sisihkan pisang dari kuahnya, haluskan dengan saringan. Tuang ke dalam mangkuk, siram dengan kuahnya.
Untuk 2 porsi
Kalori per porsi: 83 kalori
sumber : Ayahbunda
Pisang mengandung pektin yang membantu penyerapan air. Untuk si 6-9 bulan.sangat mudah membuatnya bunda :)
Bahan:
2 buah pisang ambon, kupas, potong dadu kecil
250 cc air
1/4 sendok teh kayumanis
Cara membuat:
1. Rebus pisang bersama air dan kayumanis. Aduk hingga mendidih dan gula larut. Angkat.
2. Sisihkan pisang dari kuahnya, haluskan dengan saringan. Tuang ke dalam mangkuk, siram dengan kuahnya.
Untuk 2 porsi
Kalori per porsi: 83 kalori
sumber : Ayahbunda
Daftar Obat Aman untuk Ibu Menyusui
Daftar Obat Aman untuk Ibu Menyusui
1. Penurun Panas dan Analgesik (penghilang nyeri): Asetaminofen (parasetamol), ibuprofen, anestesi lokal.
2. Antibiotik: Gol penisilin (Amoxicilin, ampicillin) dan sefalosporin (Cefadroxil, ceftriaxone, cefotaxime).
3. Asma: Prednisolon, prednison, salbutamol, flutikason.
4. Rhinitis Alergi: Beclometason, fluticasone.
5. Diabetes Melitus: Indulin, glipizide.
6. Jantung: Thiazide, propanolol, metoprolol, labetolol.
7. Epilepsi: Phenytoin, carbamazepine.
8. Anti depresi: Sertraline.
9. Obat thyroid: Propythiouracil, Levothyroxine.
10. Kontrasepsi: Progestin (mini pil).
Sumber: Kemang Medical Care
Langganan:
Postingan (Atom)