Kamis, 18 April 2013

BATUK PILEK PADA BALITA

Pagi Bunda

Hari Baby Gess batuk pilek lagi, but its Ok Bunda..karena memang batuk pilek (Batpil )pada anak adalah jamak atau biasa sebab Virus yg satu ini sangat mudah sekali menular dari udara,cuaca,debu,lingkungan kotor,mainan kotor,tangan tidak bersih,bersentuhan dengan yg sedang batpil dll.

Batuk pilek hanya bisa dilawan dengan imunitas/kekebalan si anak,dan tidak membutuhkan obat apalagi antibiotik ( AB membunuh bakteri ya bun), cukup hidup sehat, berikan ASI saja bila bayi dibawah 6 bulan, dan diatas 6 bulan bisa diberi air putih,jus,sop hangat, jemur,tetap mandi ya bun..

Bila batuk pilek disertai demam jangan khawatir ya..itu tanda BAIK bahwa dalam tubuh sianak ada inveksi virus dan sedang di basmi oleh suhu panas karna virus hanya mati dengan Suhu Panas bun..observasi dulu,tak perlu buru2 memberikan obat penurun panas,tp bila bayi sudah super rewel sekali boleh diberi sesuai takaran..walau sebenarnya tak menghilagkan panas td, yg perlu bunda lakukan bila anak panas bisa dengan
> Skin to skin : bunda dan bayi sama-sama buka bayi lalu saling berpelukan selama15-25 menit,biarkan panas anak bunda terserap kebunda
> kompres/rendam ditempat mandi dengan air hangat ya bun cukup 10-15 menit
> pantau panas selama 2 hari atau 72 jam, bila lebih boleh cek kedokter, (pssstttt bun kalo bisa cari dokter yang RUM dan Pro ASI ya bun, yg tidak gampang kasih obat :) )

paling penting Bundanya Wajib tenang.....yaa :)

Berapa Lama Bayi Bisa Bertahan Tanpa Makanan / Minuman Apapun Setelah Lahir?

Berapa Lama Bayi Bisa Bertahan Tanpa Makanan / Minuman Apapun Setelah Lahir?

Berapa Lama Bayi Bisa Bertahan Tanpa Makanan / Minuman Apapun Setelah Lahir?Dalam 72 jam pertama dalam hidupnya bayi dapat bertahan tanpa makanan/minuman apapun (48%) dan yang lain berpendapat bahwa bayi baru lahir dapat bertahan tanpa makanan/minuman apapun dalam 48 jam pertama (37%).

Mengapa hal ini dapat terjadi?

Bayi baru lahir, memiliki cadangan makanan di dalam tubuhnya yang diperoleh dari plasenta selama berada di rahim ibu. Oleh karena itu, bayi baru lahir tidaklah memerlukan makanan/minuman apapun. Satu-satunya zat yang ia perlukan ketika baru lahir adalah kolostrum (ASI awal) yang akan menjadi imunisasi pertamanya, karena berfungsi untuk melapisi dinding usus bayi (yang sel-selnya belum rapat) menjadi tertutup dan akhirnya rapat. Seringkali banyak ibu yang bertanya. Di hari keberapa sebenarnya kolostrum diproduksi? Mengapa di hari-hari awal kelahiran, ASI tidak keluar? Bukankah jika bayi tidak diberi minum ASI dalam 72 jam pertama akan kelaparan?

Sebenarnya, ASI yang berbentuk kolostrum diproduksi pada trimester kedua kehamilan (minggu ke-16), dan terus diproduksi sampai hari ‘H’ kelahiran. Pada sebagian ibu, terkadang kolostrum sudah keluar pada trimester ketiga, tetapi pada banyak ibu kolostrum baru keluar pada hari ke-2 atau ke-3 setelah kelahiran. Kedua hal ini adalah normal, karena pada 48 – 72 jam pasca kelahiran, tubuh ibu mulai meningkatkan produksi ASI, sehingga ibu merasakan ‘sensasi ASI’, dimana payudara mengencang dan mengeluarkan kolostrum.

Oleh itu tak perlu khawatir, jika ASI/kolostrum belum keluar di hari 1 atau ke-2 setelah kelahiran. Hal ini dikarenakan jumlah kolostrum yang sangat sedikit (karena sesuai kebutuhan bayi) dan warnanya yang bening atau kekuningan, sehingga membuat keluarnya kolostrum tidak terasa/terlihat oleh ibu. Ini jugalah yang menjadi alasan mengapa bayi baru lahir tidak perlu diberikan makanan/minuman selain ASI. Dengan skin-to-skin contact yang sering dan bayi berada satu ruangan dengan ibu, akan mempercepat keluarnya ASI/kolostrum, sehingga proses menyusui dapat semakin lancar. Semakin sering ibu menyusui bayinya di hari-hari pertama setelah kelahiran, semakin banyak kolostrum yang diperoleh bayi, dan semakin banyak produksi ASI ibu.

Sumber: Sisca Baroto-Utomo, AIMI /wishingbaby.com

Menghadapi Minggu Terakhir Kehamilan

Menghadapi Minggu Terakhir Kehamilan

Dear Bunda
Kepala bayi sudah mulai turun dan sering terjadi kontraksi palsu. Tidak perlu buru-buru ke rumah sakit, tetap tenang dan ikuti perkembangannya.

Apa yang terjadi?
1. Bayi turun. Mulai minggu ke-36, kepala bayi sudah turun atau berada di rongga panggul Anda. Bila dokter melakukan pemeriksaan dalam, ia bisa merasakan ujung kantung ketuban dan kepala bayi.
2. Kontraksi palsu. Rahim menjadi sangat peka terhadap rangsangan dan semakin aktif. Sebagian ibu hamil mengalami kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Saat kontraksi, rahim dapat diraba dari luar dan terasa mengeras.
3. Jangan buru-buru ke rumah sakit. Kontraksi disertai rasa sakit dan biasanya menyerang pada malam hari dengan jarak waktu tidak teratur, sering dikira kontraksi persalinan sesungguhnya. Tidak heran bila ibu terkecoh dan buru-buru lari ke rumah sakit - lalu diminta pulang lagi.
4. ASI rembes. Terjadinya kontraksi rahim dipengaruhi oleh aktivitas hormon oksitosin. Hormon itu juga merangsang refleks pengeluaran ASI, sehingga ASI Anda mungkin rembes. Kenakan saja breast pad.

Anda sebaiknya:

1. Perhatikan gerak janin. Dalam satu jam paling tidak terasa 5–6 gerakan. Rasakan seluruh gerakan, baik menendang, berguling atau cegukan. Bila dalam waktu dua jam tidak terasa gerakan sama sekali, hubungi dokter.
2. Cermati kontraksi. Hubungi dokter bila mengalami lebih dari lima kali kontraksi palsu dalam 1 jam. Apalagi bila kontraksi kian kuat dan jaraknya dekat.
3. Periksa koper. Cek lagi isi tas bekal bersalin yang akan dibawa ke rumah sakit. Letakkandi tempat yang mudah dijangkau. Bila ada, sertakan rencana persalinan yang Anda buat.
4. Beritahukan nomor penting. Catat beberapa nomor penting, taruh di dekat telepon atau bagikan ke suami atau anggota keluarga lainnya.
5. Tes waktu tempuh ke rumah sakit. Bila perlu, lakukan simulasi perjalanan ke rumah sakit dan catat waktunya. Perkirakan juga adanya macet saat lalu lintas padat.

sumber : Ayahbunda

Hypnobirthing Untuk Kehamilan : untuk melatih ibu hamil supaya lebih tenang dalam menghadapi proses persalinan.

Hypnobirthing Untuk Kehamilan

Metoda hypnobirthing pertama kali dipopulerkan oleh Marie F.Mongan, M.Ed., M.Hy. dari Australia. Tujuannya, untuk melatih ibu hamil supaya lebih tenang dalam menghadapi proses persalinan.

Dalam metode ini, ibu hamil juga diajarkan membiasakan diri mengajak bicara janinya. Kegiatan ini sebagai suatu bentuk komunikasi antar-ruh, yang terus dilakukan sampai detik-detik menjelang persalinan, khususnya agar janin berjuang bersama ibunya untuk melewati jalan lahir. Kelas ini sangat dianjukan untuk diikuti ibu hamil bersama pasangannya.

Manfaat:

1. Memahami proses yang sedang terjadi di dalam rahimnya.
2. Memahami apa yang terjadi setelah bayi lahir, dan cara perawatannya.
3. Membuat ibu hamil menjadi lebih santai dan tenang dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan.
4. Membuat ibu hamil mampu memanfaatkan kekuatan pikiran positif dan alam bawah sadarnya untuk menghadapi berbagai rasa sakit serta rasa tidak nyaman lainnya.
5. Membantu ibu hamil mengatasi kekhawatiran dan ketakutannya, yang dapat menghambat produksi sejumlah hormon, diantaranya endorphin yang memiliki kekuatan 200 kali lipat dari morfin untuk menekas rasa sakit pada saat melahirkan.

sumber : Ayahbunda

Selasa, 16 April 2013

Ajari Anak Terima Kekalahan

Ajari Anak Terima Kekalahan, simak info ini yah Bun :)

Tidak ada Bunda yang ingin anaknya menjadi orang yang kalah, misalnya tidak memiliki kemampuan apa-apa, makan siang sendirian, atau bahkan terkucil dari teman-temannya. Namun, belajar untuk kalah secara harfiah, menerima kekalahan, dan kemudian bangkit kembali adalah kunci penting kebahagiaan.

Untuk anak yang lebih kecil: Berilah contoh berulang kali untuk menerima kekalahan dengan baik. Katakan, “Aduh, Bunda kalah lagi, deh. Tapi senang, ya. Main lagi, yuk!” Boleh saja membiarkan anak usia prasekolah untuk sering menang, tetapi perlahan ia harus belajar untuk kalah, jelas Erika Rich, Ph.D., seorang psikolog anak dari Los Angeles yang membentuk kelompok keahlian sosial untuk anak-anak.

Ketika Anda menang, katakan padanya, “Kali ini Bunda yang menang, tapi tadi kamu hebat, kok.” Jika si kecil merajuk, jelaskan padanya bahwa tidak ada orang yang ingin kalah, tetapi kekalahan adalah bagian dari permainan. Orang yang benar-benar kalah adalah orang yang tidak berusaha bermain dengan baik. “Sejak usia lima tahun, ia tidak boleh memenangkan setiap permainan, dan harus mulai mengalami kekalahan, walaupun akibatnya ia akan mengamuk,” kata Rich.

Untuk anak yang lebih besar: Sejak berusia 8 tahun, kata Rich, kebanyakan anak cenderung bisa menerima kekalahan dengan tenang. Sebelumnya, mereka merajuk ketika kalah karena terlalu fokus pada hasil akhir sebuah proses (dipilih untuk masuk sebuah tim, mencetak angka paling banyak) sehingga hal-hal menyenangkan yang terjadi dalam prosesnya luput dari perhatian mereka, kata Pam Schiller, Ph.D., pengarang buku “Seven Skills for School Success”.

Kuncinya, alihkan perhatian si kecil dari hadiah. Misalnya, jika ia kalah dalam pertandingan bola, katakan: ”Nggak apa-apa kok, kamu tidak menang”, “Gimana tadi pertandingannya?”, “Kamu senang nggak bermain dengan teman-teman?”, “Senang ya, disemangati teman-teman?”, dan sebagainya.

sumber : Parenting Indonesia

Sukses Latihan Bertoilet



Sukses Latihan Bertoilet
Dear Bunda Tak perlu bimbang kok. Bunda boleh memakaian balita popok di malam hari di tahap awal ia belajar bertoilet. Hanya saja, Bunda perlu mengagendakan, agar ia terus melatih diri untuk mengendalikan dorongan buang air.
Berikut tips agar latihan bertoilet berjalan sukses:
1. Buat jadwal ke toilet. Mulailah dengan membuat jadawal tetap ke toilet setiap haroi. Misalnya, mengajak anak ke kamar mandi untuk buang air kecil setiap baru bangun. Demikian buang air besar di wakt sama setiap hari.
2 Ajaklah dengan cara menyenagkan, tanpa memaksa, perlihatkan empati apabila balita menemui kesulitan. Misalnya terlanjur pipis sebelum masuk toilet, atau sulit pup.
3 Ganti popok. Ganti penggunaan popok biasa dengan popok celana yang mudah dibuka speerti memakai celana biasa. Katakana pada balita bahwa popok ini adalah popok khusus anak yang sudah besar, dan jelaskan penggunaannya.
4 Bermain. Berikan balita boneka dengan celana yang biasa dibuka dan memiliki toilet sendiri. Dengan begitu ia bisa mempraktikannya pada boneka sebelum diterapkannya pada diri sendiri. 5. Perangkat toilet. Sediakan perangkat toilet dengan motif-motif lucu. Di tahap perkenalan, Anda boleh membiarkan anak menggunakan perangkat toilet sebagai maianan lalu ajak ia secar aperlahan duduk di atasnya. temukan posisi terbaik untuk anak buang air. anak perempuan lebih nyaman dalam posisi duduk. Anak laki-laki posisi berdiri. Perhatikan juga respon masing-masing anak terhadap posisi tersebut. Saat balita menggunakan perangkat tersebut, tenangkan ia dengan memberinya semangat bahwa ia mampu bertoilet. Setelahnya, ajak ia buang air sambil menceritakan suatu kisah atau membacakan buku cerita favoritnya.
6 Bersikaplah optimis. Anda bukan satu-satunya orang tua yang berjuang agar anaknya dapat mengendalikan dorongan buang air. sejalan dengan jumlah jam terbang latihan, balita akan mahir. Pengalaman positif dan optimisme Anda di tahap perkenalan ini memuluskan proses bertoilet.

Sumber : Ayahbunda

Cara Atasi Mata Gatal pada Anak

Cara Atasi Mata Gatal pada Anak

Mata anak Bunda gatal dan sering dikucek? Hati-hati infeksi. Selain menghindari kontak dengan penderita infeksi, cara lain mencegah infeksi mata adalah dengan menjaga kebersihan.

Saat merasa ada yang tidak beres dengan matanya, misal perih, berair, atau gatal, biasanya anak akan secara refleks mengucek atau menggosoknya. Padahal, belum tentu tangan anak saat itu bersih, kan? Virus dan bakteri bisa saja menempel pada tangan anak. Mengucek mata, selain menyebabkan infeksi, juga bisa menyebabkan kornea tergores. Efeknya, penglihatan anak bisa menjadi buram, mata merah, nyeri, dan berair.

Lalu, bagaimana mengatasinya? Saat anak mengeluh matanya terasa gatal atau mengganjal karena benda asing, segeralah bersihkan matanya dengan menggunakan air mengalir. Tekankan pada anak untuk tidak mengucek matanya meski terasa gatal. Jika pun ia ingin memegang atau membersihkan matanya dengan tangan, ia harus membersihkan atau mencuci tangannya terlebih dahulu.

Segera bawa anak ke dokter bila mata merah dan infeksinya tidak mengalami perbaikan dalam waktu 3 hari. Terlebih, bila kondisi mata memburuk, misal mata semakin bengkak, penglihatan jadi buram, dan mata terasa sakit sekali. Jangan sekali-sekali memberi obat tetes mata yang dijual bebas pada anak. Obat tetes mata yang dijual bebas biasanya hanya ditujukan untuk mata iritasi akibat debu atau kotoran, dan tidak ditujukan untuk mata yang terinfeksi.

sumber ; Parenting Indonesia